Powered By Blogger

Jumat, 05 Desember 2014

Suroloyo, We’re Coming !

Let's Mbolang to Suroloyo 
Tim mbolang ciyee ciyee
Ayo dolan konco-konco (Mari liburan teman-teman) biar jiwa dan raga kita sehat dan segar lagi. Jiwa dan raga kita sejatinya membutuhkan refreshing yang akan memberikan efek  kebahagiaan, kegembiraan, kesenangan, kenyamanan, kedamaian, dll dalam hati dan pikiran kita.

Now, I will try to share about my trip with my friends (Nopi, mbak Epi, and Landung hehe itu nama beken mereka). Munculnya ide untuk melakukan perjalanan menuju Puncak Suroloyo Kulonprogo itu dari si Landung (tanya kenapa namanya Landung? Hehe Coz He’s very tall, yach Landung means tall), kita ini berteman sejak dipertemukan di satu tempat kerjaan, kerjaan yang bersistem shift, awal-awal sering banget bisa ngumpul2, jalan, nongkrong and makan bareng, nggak hanya Nopi, Mbak Epi, Landung, dan gua sendiri, tetapi masih ada lagi, ada Mr.K, Mr.S, Deedee (dibaca Didi). Kita ber-7 sejak beberapa bulan ini selalu dalam shift kerja yang berbeda, membuat kita jarang main bareng.
So, karena hari Minggu 23/11/2014 kita dapat jatah libur bareng, kita manfaatin untuk liburan bareng. Unfortunately, kita cuma berangkat ber-4 (gua, Nopi, Mbak Epi, and Landung). Coz, Mr.K, Mr.S and Deedee nggak pas waktunya libur, mereka tetap masuk kerja di hari Minggu. Walaupun Cuma ber’4 kita tetap lanjutkan rencana liburan. Kenalan dulu yaah, ...

Dari kiri: Landung, Gua, Nopi, and Mbak Epi
Sekedar info aja, yang gilenya nich, gua ama si Landung padahal hari Jumat-Sabtu (21-22/11/2014) habis shift malem (21.00-07.00). Nah tuh, kita ber’2 nekat ambil liburan, walau capek dan ngantuk coz kita ber’2 baru pulang kerja hari Minggu (23/11/2014) pukul 07.30 sedangkan kita mau berangkat ke Puncak Suroloyo pukul 10.00 WIB. Sesampainya di rumah (07.45), gua sempatkan waktu untuk tidur paling  tidak sampai jam 09.00, eeeh ternyata mata ini malah nggak bisa diajak merem. Bismillah aja semoga dalam perjalanan kagak ngantuk. Akhirnya jam 09.00 preparing, sarapan, and pamitan ke my dearest mom. Pukul 09.45 gua cabut dari rumah, jemput si Mbak Epi di rumah kakaknya and kita segera meluncur ke TKP tempat kumpul kita di wilayah Kartasura Sukoharjo.

Kita sepakat untuk nentuin meeting spot di Kartasura Sukoharjo, dekat dengan tempat kerja kita ber’4. Sebelumnya kita juga udah nge-googling tentang wisata puncak Suroloyo, jarak tempuh berdasarkan google map dari Kartasura-Suroloyo Kulonprogo kira-kira 89,7 km jika tanpa macet bisa ditempuh dalam 1 jam 50 menit disesuaikan dengan speed gua 60 km/jam. Oke, pukul 10.30an kita mulai cabut dari Kartasura menuju perjalanan arah Klaten-Yogyakarta-Kulonprogo. Gua bawa motor matic boncengin si Nopi, si Landung (hahah cowok sendiri dalam trip ini) boncengin mbak Epi pake motor Mega P**. Haha, dalam tim mbolang ini secara fisik gua yang paling kecil, boncengin temen, habis jaga shift malam, belum tidur, motoran paling jauh yang pernah gua alami (selama perjalanan dalam hati gua tak berhenti menyemangati diri gua sendiri untuk seteronggggg alias strong), touring pake rok jeans (bukannya nggak tau nempatin fashion liburan, tapi karena gua emang suka nge-rock alias pake rok). Wooowwww, this is mbolang yang paling amazing and awesome deh.
Mantap! AD berkelana di zona AB cihuiyyy

Jalanan antar kota Solo-Klaten-Yogyakarta hari itu lumayan ramai lancar. Mungkin mereka juga sedang melakukan perjalanan liburan antar kota. Lampu merah satu persatu kita lewati, gua selalu dalam barisan belakang si Landung, gua kagak berani nekat ngebut, speed gua maximal 70-80 km/jam dan gua selalu setia di speed 60 km/jam (hahaha, motor kura-kura). Sedangkan bagi si Landung speed segitu nggak ada apa-apanya, mungkin kalo dia lagi motoran sendiri speednya bisa 100-120 km/jam kali. Mungkin karena kali ni jalan ama cewek2 so, dia ngerti batas kemampuan speed cewek. Hadeh, gua sering tertinggal di lampu merah. Si Landung ma mbak Epi suka gemes kalo liat gua and Nopi tertinggal di lampu merah. Mereka selalu melambatkan geraknya dan terkadang menunggu kami sebelum lampu merah selanjutnya.

Di tengah perjalanan selepas lewati candi Prambanan Klaten, kita berhenti sejenak di jalur lambat atau sering dipakai rest area, nge-es cendol dulu aah...biar tenggorokan anyep (dingin) lagi hehe. Bagi kalian yang mungkin sedang melakukan trip dan lewat Klaten, so don’t forget to mampir di es cendol pinggir jalan ini, gua lupa namanya tapi yang jelas inih es lumayan ramai bingits and tentunya rasanya yahuuuud. Setelah 10-15 menit istirahat sambil nikmatin segernya es cendol, kita lanjutin perjalanan dan meluncur lagi di jam 11.45an.

Kota Yogyakarta telah terlampaui, masih semangat, belum ngantuk, tapi nih pinggang mulai pegal. Selama boncengin si Nopi, gua selalu ngecek konsentrasinya, gua takut kalau dia ngantuk atau mungkin bosan dengan perjalanannya. Gua sama sekali nggak minta digantiin Nopi untuk gantian boncengin gua, coz gua tau kalo Nopi memang nggak terbiasa pake motor matic. Dari awal rencana liburan pun gua udah janji mau bencengin dia, biar dia mau ikut gabung liburan bareng. Dari kota Yogyakarta kita menuju ke wilayah Kec.Godean Yogyakarta, ini jalur menuju ke wilayah Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh Kulonprogo dimana puncak Suroloyo tersebut berada. Dari Kec. Godean menuju ke arah Kulonprogo struktur jalanannya lumayan masih dalam kondisi yang baik sehingga memperlancar perjalanan kita.


Ini jalan saat kita kebablasan
Kita ber’4 ini sebetulnya belum ada yang tau pasti letak puncak Suroloyo, kita hanya merujuk pada tanda (plang) penunjuk arah yang ada di setiap jalur sebelum persimpangan. Nah, kami sampai di persimpangan arah Suroloyo dan Wates, tepatnya perempatan yang terdapat lampu merahnya. Di situ kita ber-4 sudah melihat bisa kokohnya bukit-bukit yang menjulang dan berjejeran di depan kita. Nah dari situ lah, kita sempat salah jalan seharusnya belok kanan, kita malah belok kiri.

Terlanjur terpesona, dan keinginan kuat kepingin cepat tiba di TKP Suroloyo, kami nggak sempat tanya-tanya ke penduduk sekitar situ. Kita memang sudah memasuki area pegunungan atau bukit, eh ternyata salah. Ini nih serunya touring in the new place for us, tersesat dikit wajarlah. Kita berhenti sejenak dan bertanya ke pedagang bakso arah ke Suroloyo. Mas tukang bakso pun mengarahkan kami untuk kembali ke persimpangan lampu merah tadi, dan lanjut belok kiri, dari situ ikuti aja jalan aspal raya. Akhirnya kita pun mengikuti instruksi mas Tukang bakso tadi (thanks for mas-e hehe).

Sekitar pukul 13.00an dan insyaalloh kita sudah di jalur yang benar (hehe jalan yang benar?). Kita pun berhenti untuk istirahat dan sholat dzuhur di masjid. Sekitar 30 menit kami berada di masjid tersebut dan kembali meluncur ke tujuan utama. Pemandangan indah di kanan kiri menemani perjalanan kami. Awal-awal memang masih banyak rumah penduduk, masih banyak penduduk yang beraktivitas di luar rumah, dan berlalu lalang di jalan. Tapi makin lama maki sepi, jarak rumah penduduk semakin jauh-jauh.

Dan bensin gua mulai menipis, gua mampir beli bensin eceran di pinggir jalan (ini pertama kali beli bensin eceran setelah premium naik hehe). Maklum udah masuk pedesaan kagak bakal nemu SPBU, makanya gua isi eceran dari pada entar bisa naik tapi kagak bisa turun gara-gara bensin abis. Semangat-semangatnya kita melanjutkan perjalanan, eh ternyata perut belum bisa diajak kompromi, mulai lapar haus, akhirnya kita mulai hunting warung atau toko yang menjual minuman atau sekedar camilan. Agak sulit juga, akhirnya nemu minimarket, kami bersyukur, dan langsung beli minum serta camilan buat bekal kita makan di puncak nanti. Kita sempet ditanya oleh karyawan minimarket, “mau ke Suroloyo ya mbak?”. Kita jawab, “iya.” Kita pun sambil bertanya arah menuju kesana, kita dapat info perjalanan kami masih lumayan sekitar 7 km lagi. Ok, kita melaju lagi dan melihat plang penunjuk arah Suroloyo sekitar 13-14 km lagi, omigod, teryata...kapan sampai pucuk pucuk pucuk, eh puncaknya ding...

Hmm, jalanan makin sulit, jalan nggak begitu lebar, pinggirnya langsung berhadapan dengan jurang, naik dan turunnya woooow, lebih sulit daripada jalur ke Selo Boyolali, atau jalur Solo-Tawangmangu. Gua ama Nopi tak henti-hentinya berdoa, biar pas nanjak kagak mlorot ke bawah lagi atau pas turun bisa mengendalikan motor dengan baik. Mendung yang mulai muncul makin membuat kita khawatir. Landung dan mbak Epi mengkhawatirkan gua ama Nopi, masih mau lanjut atau nggak, dilihat jalan makin sulit, tapi gua ama Nopi dengan berani menjawab, hayuuuuks lanjut aja, coz udah sejauh ini tapi kok mau pulang sebelum sampai puncak Suroloyo.

Akhirnya dengan perjuangan yang hebat, kita pun tiba di pintu gerbang atau loket wisata gardu pandang puncak Suroloyo. Alhamdulillah, kita bisa bernafas lega dan kita bersyukur tiba juga akhirnya. Kita membanyar terlebih dahulu kemudian masuk wilayah wisata dan memarkirkan motor kami. Kedatangan kami disambut dengan adanya patung Semar, Gareng, Petruk dkk, asyik buat background foto. Menurut beberapa sumber puncak Suroloyo ini adalah puncak tertinggi di area pegunungan Menoreh. Jika cuaca cerah kita bisa melihat 4 puncak gunung yang mengelilingi Suroloyo ini, yaitu Merbabu, Merapi, Sindoro dan Sumbing, plus kita bisa melihat ke-eksotisan candi Borobudur dari ketinggian 1.019 mdpl. Pokoknya keren abis dah. But, unfortunately kita terlambat, coz kabut mulai turun dan menghalangi pandangan kita untuk melihat keindahan puncak-puncak gunung dan Borobudur. Tapi hal itu tidak mengurangi ke-happy-an kita untuk tetap melanjutkan menikmati keindahan alam disana.

Lumayan banyak pengunjung tempat wisata puncak Suroloyo ini, beberapa couple ciye-ciye, dan rombongan cowok-cewek tipe traveller gitu. Gua suka usilin motret couple ciye-ciye yang lagi pacaran. Hahaha...
Hasil jepretan cap usil
Kabut mulai tebal, bikin deg-deg-an juga, kita memutuskan untuk turun, sekitar pukul 15.00an kita cabut dari parkiran puncak Suroloyo. Setelah menuruni lika-liku jalan yang menurun, kita hampir sampai jalan utama (jalan raya) kecamatan Samigaluh, istirahat sebentar di Masjid dan sholat ashar dari pukul 15.30-16.30an. Lanjut perjalanan lagi takut hari makin gelap. Sekitar pukul 17.30an kita sudah sampai di kecamatan Godean, hampir magrib, alhmadulillah paling tidak sudah sampai di perkotaan makin dekat dengan Jogja lagi. Kita putuskan untuk istirahat, makan, sholat magrib. Ada warung makan yang lumayan murah, paketan menunya hehe, enak lazzissss deh.


Nasinya dikit doank, masih laper :(
Lanjut magrib dan persipan lanjut perjalanan menuju Solo pukul 19.00an, perkiraan sampai Solo jam 21.00an lah. Sebelum lanjut, ni ada jepretan usil gua, mbak Epi and Nopi. Kita ngerjain si Landung, siapa suruh tidur nyenyak gitu saat kita udah siap berangkat ngelanjutin trip kita. Tapi maap, fotonya kagak gua tongolin, kalau gua pampang disini bisa ditonyor entar.

Akhirnya, kita pun tak bisa menghindari turunnya hujan, kita baru separo perjalanan pulang, tetesan air ujan mulai membasahi pipi (haahaa kayak lirik lagu ya). Akhirnya pake mantol juga, aslinya cewek itu agak tensin kalo pake mantol ato jas ujan saat perjalanan, bikin risih, repot, and kadang merusak pemandangan bagi yang melihatnya (maybe). Hahaha tetapi demi kesehatan, besok harinya juga masih kerja, jangan sampai masuk angin karena ujan-ujanan akhirnya kita pake tuh mantol sampai di Kartosuro. Alhamdulillah pukul 21.00 kita udah sampai di Kartasuro kita berpisah setelah ambil motor yang kita titipin di tempat kerja kita tadi pagi. See you guys...that was great trip, thanks for our togetherness. ^_^


Eh, cepet-cepet jepretin, keburu ada motor lewat, action seru, tapi was-was juga, hehe  
Cool Style
Nggaya sithik lah, hehe
Haduuuh, critanya panjang kali lebar, jadinya luas banget, sampai ngelantur kemana2. Maap ya. Tapi, intinya liburan itu, baik touring, refreshing atau apalah namanya, akan membuat kita akan jadi lebih fresh, happy, cozy, and relax. See you in other trip yaaaahhh...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar