Powered By Blogger

Minggu, 07 Desember 2014

Yuk Intip Wisata di Selo Boyolali!


Selamat Pagi! Siang! Malam gais! (hehehe, nyoba bahasa gaul dikit, bolehlah).
Mari kita intip tempat wisata di Boyolali yuuk. Kali ini gua mau share tentang keindahan Selo di lereng Gunung Merapi-Merbabu.

Merapi-Merbabu tampak dari Lapangan Desa Gagaksipat Boyolali
Boyolali adalah kabupaten di wilayah eks-karisidenan Surakarta  yang terletak di wilayah Barat kota Surakarta. Kota Boyolali mungkin terkenal dengan kota susu sapinya, atau wisata air Tlatar, pengging, atau oleh-oleh khas Pepaya Boyolalinya. Boyolali ini memang special bagi gua, coz punya dataran tinggi. Gua paling suka wilayah dataran tinggi, coz disitu pasti tempatnya hijau, udara segar, dan suhunya nggak begitu panas. Hmmmm, rasanya tuuuh nggak bisa di gambarkan dengan kata-kata. Wis pokok’e suka bingit dah. Hehe

Merapi tampak dari Selo, hasilnya pecah coz motret pake camera yg hanya 2 MP
Ada beberapa kecamatan di kabupaten Boyolali yang berada di dataran tinggi, salah satunya kecamatan Selo. Kecamatan Selo ini tepat di lereng Gunung Merapi Gunung Merbabu. Dari pusat kota Boyolali, kita ambil jalur ke barat, di pinggir jalanan kota kita pasti bakalan nemu penunjuk arah Selo, ikutin aja jalur jalan aspal ke arah barat sampai ketemu dengan kecamatan Cepogo. Kecamatan Cepogo ini juga sudah berada di dataran tinggi. Dari pasar Cepogo ikuti aja jalan utama Cepogo-Selo. Jalur yang akan kita temui disana jalanan yang menanjak dan menurun serta berliku. Harap selalu hati-hati ya gais.

Selama perjalanan kita disajikan pemandangan yang sedap abis. Hijaunya pegunungan, perkebunan masyarakat, tingginya puncak Merapi dan Merbabu. Nah setelah tiba di wilayah kecamatan Selo, bagi kita yang punya hobby hiking atau mendaki, kita bisa lewat jalur Selo ini untuk naik ke puncak Gunung Merapi atau Merbabu. Gua sendiri belum pernah mendaki, tapi pengin bingit, so gua belum bisa cerita apa-apa mengenai jalur menuju puncaknya. Berharap suatu saat gua bisa kesana, nggak hanya sampai lereng gunungnya, tapi semoga bisa sampai puncaknya, aamiin. (ikut doain gua yaaaah).

Merbabu, It's amazing
Nah, di Selo ini ada obyek wisata baru, berupa jembatan yang menghubungkan pedesaan dengan jalan utama Selo yang terpisah dengan kali yang sangat panjang, kemungkinan ini sungai dari aliran gunung Merapi. Sebenarnya ini adalah fasilitas yang dibangun pemerintah untuk mempermudah jalur transportasi masyarakat setempat, eh karena itu satu-satunya jembatan yang dibangun dengan konsep cakep malah mengundang para wisatawan lokal ataupun luar kota untuk sekedar foto-foto narsis disana.


Seperti di pegunungan Eropa yaaa, Selo memang kece
Jembatan Selo ini tersusun dari besi yang disusun dengan sedemikian rupa hingga terbentuk jembatan yang kokoh dan aman. Yang menarik dari jembatan ini adalah terletak di tengah-tengah lereng gunung Merapi dan Merbabu. Jadi di sebelah Selatan dari jembatan kita bisa dapat view puncak gunung Merapi dan di sebelah utara kita bakal dapat view indahnya gunung Merbabu. Wislah pokok’e kalau kita foto disana berasa di pegunungan di negara-negara Eropa gitu dah. Kalo kagak percaya bisa samperin sendiri deh. Hehehe

Tetap hati-hati ya gais pas foto2 disini, coz ini memang dipakai buat lalu lintas masyarakat sekitar
Jembatan Selo
Me and my friend
Nah, di atas adalah sedikit cerita gua tentang wisata di Boyolali, sapa tau kalau pas lewat boyolali bisa mampir ke Selo ya. Eh, tapi denger2 jembatan ini udah ditutup buat wisata gitu. Walaupun begitu, Selo-Merapi-Merbabu memang kece bingit deh. Semoga bisa bermafaat buat kalian semua gais. Hehe

Jumat, 05 Desember 2014

Suroloyo, We’re Coming !

Let's Mbolang to Suroloyo 
Tim mbolang ciyee ciyee
Ayo dolan konco-konco (Mari liburan teman-teman) biar jiwa dan raga kita sehat dan segar lagi. Jiwa dan raga kita sejatinya membutuhkan refreshing yang akan memberikan efek  kebahagiaan, kegembiraan, kesenangan, kenyamanan, kedamaian, dll dalam hati dan pikiran kita.

Now, I will try to share about my trip with my friends (Nopi, mbak Epi, and Landung hehe itu nama beken mereka). Munculnya ide untuk melakukan perjalanan menuju Puncak Suroloyo Kulonprogo itu dari si Landung (tanya kenapa namanya Landung? Hehe Coz He’s very tall, yach Landung means tall), kita ini berteman sejak dipertemukan di satu tempat kerjaan, kerjaan yang bersistem shift, awal-awal sering banget bisa ngumpul2, jalan, nongkrong and makan bareng, nggak hanya Nopi, Mbak Epi, Landung, dan gua sendiri, tetapi masih ada lagi, ada Mr.K, Mr.S, Deedee (dibaca Didi). Kita ber-7 sejak beberapa bulan ini selalu dalam shift kerja yang berbeda, membuat kita jarang main bareng.
So, karena hari Minggu 23/11/2014 kita dapat jatah libur bareng, kita manfaatin untuk liburan bareng. Unfortunately, kita cuma berangkat ber-4 (gua, Nopi, Mbak Epi, and Landung). Coz, Mr.K, Mr.S and Deedee nggak pas waktunya libur, mereka tetap masuk kerja di hari Minggu. Walaupun Cuma ber’4 kita tetap lanjutkan rencana liburan. Kenalan dulu yaah, ...

Dari kiri: Landung, Gua, Nopi, and Mbak Epi
Sekedar info aja, yang gilenya nich, gua ama si Landung padahal hari Jumat-Sabtu (21-22/11/2014) habis shift malem (21.00-07.00). Nah tuh, kita ber’2 nekat ambil liburan, walau capek dan ngantuk coz kita ber’2 baru pulang kerja hari Minggu (23/11/2014) pukul 07.30 sedangkan kita mau berangkat ke Puncak Suroloyo pukul 10.00 WIB. Sesampainya di rumah (07.45), gua sempatkan waktu untuk tidur paling  tidak sampai jam 09.00, eeeh ternyata mata ini malah nggak bisa diajak merem. Bismillah aja semoga dalam perjalanan kagak ngantuk. Akhirnya jam 09.00 preparing, sarapan, and pamitan ke my dearest mom. Pukul 09.45 gua cabut dari rumah, jemput si Mbak Epi di rumah kakaknya and kita segera meluncur ke TKP tempat kumpul kita di wilayah Kartasura Sukoharjo.

Kita sepakat untuk nentuin meeting spot di Kartasura Sukoharjo, dekat dengan tempat kerja kita ber’4. Sebelumnya kita juga udah nge-googling tentang wisata puncak Suroloyo, jarak tempuh berdasarkan google map dari Kartasura-Suroloyo Kulonprogo kira-kira 89,7 km jika tanpa macet bisa ditempuh dalam 1 jam 50 menit disesuaikan dengan speed gua 60 km/jam. Oke, pukul 10.30an kita mulai cabut dari Kartasura menuju perjalanan arah Klaten-Yogyakarta-Kulonprogo. Gua bawa motor matic boncengin si Nopi, si Landung (hahah cowok sendiri dalam trip ini) boncengin mbak Epi pake motor Mega P**. Haha, dalam tim mbolang ini secara fisik gua yang paling kecil, boncengin temen, habis jaga shift malam, belum tidur, motoran paling jauh yang pernah gua alami (selama perjalanan dalam hati gua tak berhenti menyemangati diri gua sendiri untuk seteronggggg alias strong), touring pake rok jeans (bukannya nggak tau nempatin fashion liburan, tapi karena gua emang suka nge-rock alias pake rok). Wooowwww, this is mbolang yang paling amazing and awesome deh.
Mantap! AD berkelana di zona AB cihuiyyy

Jalanan antar kota Solo-Klaten-Yogyakarta hari itu lumayan ramai lancar. Mungkin mereka juga sedang melakukan perjalanan liburan antar kota. Lampu merah satu persatu kita lewati, gua selalu dalam barisan belakang si Landung, gua kagak berani nekat ngebut, speed gua maximal 70-80 km/jam dan gua selalu setia di speed 60 km/jam (hahaha, motor kura-kura). Sedangkan bagi si Landung speed segitu nggak ada apa-apanya, mungkin kalo dia lagi motoran sendiri speednya bisa 100-120 km/jam kali. Mungkin karena kali ni jalan ama cewek2 so, dia ngerti batas kemampuan speed cewek. Hadeh, gua sering tertinggal di lampu merah. Si Landung ma mbak Epi suka gemes kalo liat gua and Nopi tertinggal di lampu merah. Mereka selalu melambatkan geraknya dan terkadang menunggu kami sebelum lampu merah selanjutnya.

Di tengah perjalanan selepas lewati candi Prambanan Klaten, kita berhenti sejenak di jalur lambat atau sering dipakai rest area, nge-es cendol dulu aah...biar tenggorokan anyep (dingin) lagi hehe. Bagi kalian yang mungkin sedang melakukan trip dan lewat Klaten, so don’t forget to mampir di es cendol pinggir jalan ini, gua lupa namanya tapi yang jelas inih es lumayan ramai bingits and tentunya rasanya yahuuuud. Setelah 10-15 menit istirahat sambil nikmatin segernya es cendol, kita lanjutin perjalanan dan meluncur lagi di jam 11.45an.

Kota Yogyakarta telah terlampaui, masih semangat, belum ngantuk, tapi nih pinggang mulai pegal. Selama boncengin si Nopi, gua selalu ngecek konsentrasinya, gua takut kalau dia ngantuk atau mungkin bosan dengan perjalanannya. Gua sama sekali nggak minta digantiin Nopi untuk gantian boncengin gua, coz gua tau kalo Nopi memang nggak terbiasa pake motor matic. Dari awal rencana liburan pun gua udah janji mau bencengin dia, biar dia mau ikut gabung liburan bareng. Dari kota Yogyakarta kita menuju ke wilayah Kec.Godean Yogyakarta, ini jalur menuju ke wilayah Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh Kulonprogo dimana puncak Suroloyo tersebut berada. Dari Kec. Godean menuju ke arah Kulonprogo struktur jalanannya lumayan masih dalam kondisi yang baik sehingga memperlancar perjalanan kita.


Ini jalan saat kita kebablasan
Kita ber’4 ini sebetulnya belum ada yang tau pasti letak puncak Suroloyo, kita hanya merujuk pada tanda (plang) penunjuk arah yang ada di setiap jalur sebelum persimpangan. Nah, kami sampai di persimpangan arah Suroloyo dan Wates, tepatnya perempatan yang terdapat lampu merahnya. Di situ kita ber-4 sudah melihat bisa kokohnya bukit-bukit yang menjulang dan berjejeran di depan kita. Nah dari situ lah, kita sempat salah jalan seharusnya belok kanan, kita malah belok kiri.

Terlanjur terpesona, dan keinginan kuat kepingin cepat tiba di TKP Suroloyo, kami nggak sempat tanya-tanya ke penduduk sekitar situ. Kita memang sudah memasuki area pegunungan atau bukit, eh ternyata salah. Ini nih serunya touring in the new place for us, tersesat dikit wajarlah. Kita berhenti sejenak dan bertanya ke pedagang bakso arah ke Suroloyo. Mas tukang bakso pun mengarahkan kami untuk kembali ke persimpangan lampu merah tadi, dan lanjut belok kiri, dari situ ikuti aja jalan aspal raya. Akhirnya kita pun mengikuti instruksi mas Tukang bakso tadi (thanks for mas-e hehe).

Sekitar pukul 13.00an dan insyaalloh kita sudah di jalur yang benar (hehe jalan yang benar?). Kita pun berhenti untuk istirahat dan sholat dzuhur di masjid. Sekitar 30 menit kami berada di masjid tersebut dan kembali meluncur ke tujuan utama. Pemandangan indah di kanan kiri menemani perjalanan kami. Awal-awal memang masih banyak rumah penduduk, masih banyak penduduk yang beraktivitas di luar rumah, dan berlalu lalang di jalan. Tapi makin lama maki sepi, jarak rumah penduduk semakin jauh-jauh.

Dan bensin gua mulai menipis, gua mampir beli bensin eceran di pinggir jalan (ini pertama kali beli bensin eceran setelah premium naik hehe). Maklum udah masuk pedesaan kagak bakal nemu SPBU, makanya gua isi eceran dari pada entar bisa naik tapi kagak bisa turun gara-gara bensin abis. Semangat-semangatnya kita melanjutkan perjalanan, eh ternyata perut belum bisa diajak kompromi, mulai lapar haus, akhirnya kita mulai hunting warung atau toko yang menjual minuman atau sekedar camilan. Agak sulit juga, akhirnya nemu minimarket, kami bersyukur, dan langsung beli minum serta camilan buat bekal kita makan di puncak nanti. Kita sempet ditanya oleh karyawan minimarket, “mau ke Suroloyo ya mbak?”. Kita jawab, “iya.” Kita pun sambil bertanya arah menuju kesana, kita dapat info perjalanan kami masih lumayan sekitar 7 km lagi. Ok, kita melaju lagi dan melihat plang penunjuk arah Suroloyo sekitar 13-14 km lagi, omigod, teryata...kapan sampai pucuk pucuk pucuk, eh puncaknya ding...

Hmm, jalanan makin sulit, jalan nggak begitu lebar, pinggirnya langsung berhadapan dengan jurang, naik dan turunnya woooow, lebih sulit daripada jalur ke Selo Boyolali, atau jalur Solo-Tawangmangu. Gua ama Nopi tak henti-hentinya berdoa, biar pas nanjak kagak mlorot ke bawah lagi atau pas turun bisa mengendalikan motor dengan baik. Mendung yang mulai muncul makin membuat kita khawatir. Landung dan mbak Epi mengkhawatirkan gua ama Nopi, masih mau lanjut atau nggak, dilihat jalan makin sulit, tapi gua ama Nopi dengan berani menjawab, hayuuuuks lanjut aja, coz udah sejauh ini tapi kok mau pulang sebelum sampai puncak Suroloyo.

Akhirnya dengan perjuangan yang hebat, kita pun tiba di pintu gerbang atau loket wisata gardu pandang puncak Suroloyo. Alhamdulillah, kita bisa bernafas lega dan kita bersyukur tiba juga akhirnya. Kita membanyar terlebih dahulu kemudian masuk wilayah wisata dan memarkirkan motor kami. Kedatangan kami disambut dengan adanya patung Semar, Gareng, Petruk dkk, asyik buat background foto. Menurut beberapa sumber puncak Suroloyo ini adalah puncak tertinggi di area pegunungan Menoreh. Jika cuaca cerah kita bisa melihat 4 puncak gunung yang mengelilingi Suroloyo ini, yaitu Merbabu, Merapi, Sindoro dan Sumbing, plus kita bisa melihat ke-eksotisan candi Borobudur dari ketinggian 1.019 mdpl. Pokoknya keren abis dah. But, unfortunately kita terlambat, coz kabut mulai turun dan menghalangi pandangan kita untuk melihat keindahan puncak-puncak gunung dan Borobudur. Tapi hal itu tidak mengurangi ke-happy-an kita untuk tetap melanjutkan menikmati keindahan alam disana.

Lumayan banyak pengunjung tempat wisata puncak Suroloyo ini, beberapa couple ciye-ciye, dan rombongan cowok-cewek tipe traveller gitu. Gua suka usilin motret couple ciye-ciye yang lagi pacaran. Hahaha...
Hasil jepretan cap usil
Kabut mulai tebal, bikin deg-deg-an juga, kita memutuskan untuk turun, sekitar pukul 15.00an kita cabut dari parkiran puncak Suroloyo. Setelah menuruni lika-liku jalan yang menurun, kita hampir sampai jalan utama (jalan raya) kecamatan Samigaluh, istirahat sebentar di Masjid dan sholat ashar dari pukul 15.30-16.30an. Lanjut perjalanan lagi takut hari makin gelap. Sekitar pukul 17.30an kita sudah sampai di kecamatan Godean, hampir magrib, alhmadulillah paling tidak sudah sampai di perkotaan makin dekat dengan Jogja lagi. Kita putuskan untuk istirahat, makan, sholat magrib. Ada warung makan yang lumayan murah, paketan menunya hehe, enak lazzissss deh.


Nasinya dikit doank, masih laper :(
Lanjut magrib dan persipan lanjut perjalanan menuju Solo pukul 19.00an, perkiraan sampai Solo jam 21.00an lah. Sebelum lanjut, ni ada jepretan usil gua, mbak Epi and Nopi. Kita ngerjain si Landung, siapa suruh tidur nyenyak gitu saat kita udah siap berangkat ngelanjutin trip kita. Tapi maap, fotonya kagak gua tongolin, kalau gua pampang disini bisa ditonyor entar.

Akhirnya, kita pun tak bisa menghindari turunnya hujan, kita baru separo perjalanan pulang, tetesan air ujan mulai membasahi pipi (haahaa kayak lirik lagu ya). Akhirnya pake mantol juga, aslinya cewek itu agak tensin kalo pake mantol ato jas ujan saat perjalanan, bikin risih, repot, and kadang merusak pemandangan bagi yang melihatnya (maybe). Hahaha tetapi demi kesehatan, besok harinya juga masih kerja, jangan sampai masuk angin karena ujan-ujanan akhirnya kita pake tuh mantol sampai di Kartosuro. Alhamdulillah pukul 21.00 kita udah sampai di Kartasuro kita berpisah setelah ambil motor yang kita titipin di tempat kerja kita tadi pagi. See you guys...that was great trip, thanks for our togetherness. ^_^


Eh, cepet-cepet jepretin, keburu ada motor lewat, action seru, tapi was-was juga, hehe  
Cool Style
Nggaya sithik lah, hehe
Haduuuh, critanya panjang kali lebar, jadinya luas banget, sampai ngelantur kemana2. Maap ya. Tapi, intinya liburan itu, baik touring, refreshing atau apalah namanya, akan membuat kita akan jadi lebih fresh, happy, cozy, and relax. See you in other trip yaaaahhh...


Minggu, 16 November 2014

Senja...I love it ^_^

Taaraaaraaam....


Hi, meet again with me...now, I wanna share about my "senja" experience (5/11/2014). Jalan-jalan sore, baik untuk sekedar sightseeing ato olahraga sore ternyata menyenangkan lho. Manfaatnya juga lumayan bagus, misalnya nih bisa merefresh otak n tubuh kita yang setelah capek bekerja ato beraktivitas, selain itu juga bisa mengembalikan mood yang kurang bagus jadi lebih cetar cemerlang setelah melihat suasana sore ato senja (hehe ala-ala syahrini dikit gapapa kan?).

Nah, Rabu sore (5/11/2014) sekitar pukul 16.30 Wib, gua ma kakak gua memang sengaja mau jogging sore. Awal tujuan jogging karena gua mau mempersiapkan fisik gua buat mendaki gunung (baru rencana mendaki gunung, blm tau jadi ato tidaknya). Gua emg suka dengan olahraga ato hobi pendakian gunung (masih newbie ding) dulu pernah ke Mt.Merapi tapi belum nyampe puncaknya. Saking semangatnya mau mendaki gunung, gua tekadkan diri untuk jogging tiap sore hari.



Ada cerita lucu dibalik hari pertama gua jogging, sepatu yang gua pake dari rumah sih masih keliatan oke-oke aja. Eh ternyata dan ternyata...pas baru gua pake lari dan belum dapet separuh dari lapangan (area luas yang baru dibangun untuk gelanggang olahraga dekat Bandara Adi Soemarmo Boyolali) solnya udah mangap-mangap aja, sedih gua. Kakak gua mah udah dapet berapa kali putaran, gua 1 kali putaran aja belum dapet coz gua joggingnya sambil jalan hahaha (namanya bukan jogging donk). Gua udah nggak mood nich buat jogging, akhirnya sambil nunggu kakak gua lari mengitarii lapangan gua manfaatin suasana sore yang indah saat itu. Gua ambil HP dan mulai bereksperimen dengan camera HP. Yupz gua cari angle buat pemotretan yang caem dan mulai capture-capture deh.....beberapa foto yang ada disini itu yang sempet gua abadiin dari camera HP. Lumayan keren lah buat photographer amatiraan kayak gua nih...


Hadddeeeuh,..ceritanya masih carut marut yaaach...gakpapa deh yang terpenting bisa menginspirasi buat kita semua. Oya, kalo kalian pas di Solo atau Boyolali, don't miss it to enjoy sunset in Adi Soemarmo Airport. Udah dulu yaaa...gua mau searching2 inspiration yang lain, next gua share-in lagi. Bye... ^_^

Rabu, 01 Oktober 2014

Perfect Couple



Beberapa hari yang lalu gue nggak sengaja liat infotainment, "wow" itulah ekspresi saat gue liat salah satu berita yang disajikan. Eriska Rein, gadis manis salah satu pemeran dalam film "Man Jadda Wa Jadda" ternyata telah melangsungkan pernikahan dengan cowok ganteng Mithu Nizar (gue mendadak ngefans ma Mithu hehe). Gue liat mereka memang pasangan yang serasi cantik dan ganteng. Moga2 pernikahan mereka langgeng sampai maut yang memisahkan..aamiin...

Minggu, 31 Agustus 2014

Nostalgia with OST Dragon Ball "Bertarunglah"

Hi, guys ^_^
Just want to sharing my story...hehe
Hari ni (Minggu, 31/08/2014) gue tetap masuk kerja, kasian amat yach hari Minggu aja tetep masuk haha. Eh, pas kebetulan TV di tempat kerja gue On di stasiun TV Indosiar. Biasanya sich nggak pernah perhatiin TV, coz banyak kerjaan numpuk. Lumayan hari ni bisa agak nyantai dikit. Sayup-sayup terdengar lagu dari channel tersebut yang membangunkan jaringan-jaringan memori di otak gue. Eh, belum selesai otak gue searching memori tentang lagu itu, nih mulut udah komat kamit ngikutin nada and lirik lagu tersebut. Lagu itu memang nggak asing di telinga gue mungkin juga nggak asing buat kalian.

Seketika itu juga gue arahkan mata ke sumber suara lagu tersebut. Yups...gue liat di layar kaca TV sesosok gambar kartun dengan beberapa tokohnya yang berambut panjang dengan gaya sisir ke atas "jegrak" (hehe gue nggak tau bahasa nge-trendnya apa). Mereka berpakaian ksatria dan berotot terbang dengan awan putih. Yes, It's Dragon Ball Cartoon. Haha, gue ma temen-temen kerja nyeletuk masih aja kartun itu diputar ya...sampai nggak tau sampai mana jalan ceritanya (hehe sejak lulus sekolah SMP ato SMA, kuliah apalagi pas kerja udah nggak pernah nonton). Maklumlah gue termasuk angkatan lama, liat kartun itu sejak SD saat Son Goku masih kecil. Tapi walaupun begitu, lagu nya tetap keren easy listening coz udah terekam sejak kecil.

Hehe, sepulang kerja masih terngiang-ngiang lagu "bertarunglah" OST Dragon Ball versi Indonesia. Gue nyalain laptop and tancap modem dan mulailah berseluncur di youtube and google. Gue cari lagu and lirik lagu tersebut. hahaaha...akhirnya ketemu versi Indonesia nya. Ups malah dapat vidoe cover Ost Dragon ball yang unik gokil keren kreatif abis lagu nya dicover dengan musik keroncong.

Nih, buat kalian yang mau check video "bertarunglah" versi Indonesia nya ....

Source by: djaman doeloe http://www.youtube.com/watch?v=fdZYEvvTkLs

and this's Keroncong Indonesian version


Source by: Ikhwan Majid F  http://www.youtube.com/watch?v=6idgNY8LORE

Hehe,,, that's all about my nostalgia with Dragon Ball OST ^_^ 



Selasa, 03 Juni 2014

Gantungan Kunci&Tas, Gelang Persahabatan

Akhir2 ini gue lagi mikirin usaha yang unik dan menarik. Finally I met idea, that's about rope creation (kreasi tali). Awalnya memang download2 vidoe kerajinan tangan di youtube, akhirnya gue menemukan kerajinan yang unik, yaitu tali temali yang dibikin gelang dan gantungan kunci. Ya walau usaha gue ini nggak murni dari keahlian dan bakat gue (*belajar dari youtube) tapi gue yakin suatu saat gue akan menemukan ide kreasi gue sendiri. Dari belajar dan belajar, gue akan bisa menemukan bentuk dan model yang belum ada sebelumnya.

If you interest it, you can see pictures more on FB Fia Fatwiatul Ilmi. You can order. Fast request and respon send to inbox. Thanks a lot !
These are my creation (versi youtube) n my self creation ^_^
Gelang Persahabatan

Gantungan Kunci atau Tas
Gantungan Kunci atau Tas










Jumat, 14 Februari 2014

You Make My World So Colorful By Daniel Sahuleka

Ini salah satu lagu yang baru kusukai di bulan Februari ini...

Source: http://www.youtube.com/watch?v=hU3ec-Cb0ys


Great Story Of Sepasang Kaos Kaki Hitam By Ari Pujangga Lama

Awal cerita kenapa bisa baca cerita itu karna dikasih tau teman. Dia bilang ceritanya bagus gitu. Aku langsung penasaran dan langsung browsing cerita tersebut. Akhirnya ketemu juga, aku baca selama kurang lebih 5 hari sampe lembur juga hehe. Memang bener ceritanya sangat bagus sekali bisa bikin ketawa, nangis dan nyesek deh. Cara penulisan dan pilihan kata yang dipilih oleh sang penulis juga sangat keren banget. Penasaran? Silakan baca dan nikmati untaian kata-kata dari sang pujangga lama ya. Searching aja di google dengan key word Sepasang Kaos Kaki Hitam. Enjoy read yeah ^_^

Great Probolinggo Memory

Perjalanan yang seru dan berkesan saat berada di Probolinggo, Jawa Timur. Pekerjaan yang berat lumayan bisa menjadi lebih ringan untuk dikerjakan. Teman-teman team yang solid dan seruu gokil abiss membuat semuanya terasa mudah...Thanks Alloh...Thanks for BR team. Mb Yeni yang selalu panggil aku "Phty (dibaca Piti)". Mb Vida yang sangat bagus mjd seorang kakak bagiku. Pak Nanang yang selalu panggil aku "nak/nduk/nok/Fit". Mas Hadi yang selalu mengejekku dengan kata2 "Ra tekan pikirku". Mas Faruq yang selalu godain aku tentang "Ardi & Makrus". Pak SPV Ahmad yang selalu menirukan logat Jawa putri Solo. Mas Makrus yang selalu ngejek aku dengan kata2 "Jiglok". Mail yang yang cool jarang banyak bicara. Ardi yang selalu bilang "la po mb". Mas Sumadi yang sering ngomong pake bahasa Madura tapi aku nggak ngerti apa maksudnya. I will not forget all of you, guys.


Let Her Go By Passenger

Hari ni pertama kalinya aku tau lagu ni. Aku dengerin lewat salah satu acara musik di stasiun TV di Jogja. Hmmm...lagu dan liriknya mantep. Nadanya yang indah, sekali denger langsung jatuh hati ma ni lagu. So, check and see it yeah !

Source: http://www.youtube.com/watch?v=RBumgq5yVrA


Minggu, 05 Januari 2014

"Kembalikan Lagi Senyumku" By Melly G

Baru saja nonton film Heart 2 Heart yang ditayangkan di salah satu stasiun TV, hehe dulu gak sempat nonton di bioskop. Film ini dibintangi oleh Alif Ali dan Irish Bella. Kisahnya memang mengharukan, membuat penikmat film meneteskan air mata. Selain itu, Film ini menyuguhkan sajian dengan aktor cakep dan aktris yang cantik, unyu-unyu nge-gemesin hehe. Film ini termasuk film yang bisa mengena hati, hahaa curcol nih. Film ini dipercantik dengan adanya soundtrack dari Melly G "Kembalikan Lagi Senyumku"....wuiiih lirik lagunya super banget deh*(bagiku) and dalem banget.
check this video out !
Source: http://www.youtube.com/watch?v=3v9wkKXfpQY
Edited by: Nely Zein