Aaaaayyyyeeeee *_* ada koleksi lagu favorit lagi nich, yang menurutku lirik dan lagu nya keren. Awal mula jatuh cinta dengan lagu "Bahagia Itu Sederhana" itu, karena nggak sengaja liat acara TVRI setiap hari minggu pagi. Video clip nya tayang disela pergantian acara di TVRI sekitar pukul 09.30 hari Minggu. Hehe, maklum sebelumnya belum pernah liat video clipnya di TV nasional lain, and belum sempet check di youtube juga.
So, enjoy this song..you'll love it.
Bahagia Itu Sederhana
By Wina Natalia & Abdul The Coffee Theory
Bahagia itu sederhana
Hanya dengan melihat senyummu
Ketika dunia seakan mengacuh
Kita bercanda tertawa bersama
Sederhana
Bahagia itu milik kita
Aku raja dan engkau ratunya
Walau cuma kita berdua yang tahu
Aku dan kamu kita berdua bahagia
Sederhana
Haya ya ya ya mengertilah
Haya ya ya ya Percayalah
Aku dan kamu kita tercipta tuk menjadi satu
Hal yang kutahu cinta takkan kemana mana bila
Kita berdua kita bersama kita bahagia
Sederhana
Mengertilah Haya ya ya ya
Percayalah haaaa
Aku dan kamu kita tercipta tuk menjadi satu
Hal yang kutahu cinta takkan kemana mana bila
Kita berdua (Kita berdua) kita bersama (Kita bersama) kita bahagia
Sederhana
La la la la la la Bahagia itu Sederhana
Bahagia itu Sederhana Karna ada kamu
Source: http://lirikanlaguku.blogspot.co.id/2014/11/lirik-lagu-wina-natalia-abdul-coffee.html
Check more on youtube
https://www.youtube.com/watch?v=Zr-v1cDNU9U
Fia Fatwiatul Ilmi
"Try to be cheerful every time and everywhere"
Senin, 29 Februari 2016
Jumat, 19 Februari 2016
FALLING IN LOVE WITH BATIK SRAGEN
Akhir-akhir ini, saya baru menaruh minat terhadap kesenian membatik. Batik merupakan sebuah hasil karya tangan-tangan yang kreatif. Batik juga sudah menjadi sebuah identitas bagi Negara Indonesia. Hampir setiap wilayah Indonesia mempunyai hasil karya batik, dengan ciri khas masing-masing tentunya. Batik memiliki keunikan tersendiri dari segi motifnya. Motif batik biasanya menggambarkan sebuah kebudayaan yang ada di wilayah tersebut.
Provinsi Jawa Tengah, dengan beberapa kota/kabupatennya merupakan kota/kabupaten penghasil karya batik. Beberapa kota/kabupaten penghasil batik diantaranya Kota Solo atau Surakarta, Sragen, Wonogiri, Pekalongan, Jepara, dan masih ada banyak lagi yang mungkin belum terlalu ter-expose.
Apa anda pernah mendengar Batik Sragen? Ternyata Kabupaten Sragen juga mempunyai hasil kesenian batik, disalah satu kecamatan di kota Sragen ada banyak home industry Batik. Motifnya lumayan banyak dan tidak kalah bagusnya dengan motif-motif batik dari kota lain.
Jika anda minat dengan batik, kami sedia berbagai jenis batik Asli Sragen. Untuk informasi motif dan gambar batik bisa dicek di akun fb dan ig @fitria fatwiatul ilmi
#lovesbatik
#batiksragen
#batikasliindonesia
Provinsi Jawa Tengah, dengan beberapa kota/kabupatennya merupakan kota/kabupaten penghasil karya batik. Beberapa kota/kabupaten penghasil batik diantaranya Kota Solo atau Surakarta, Sragen, Wonogiri, Pekalongan, Jepara, dan masih ada banyak lagi yang mungkin belum terlalu ter-expose.
Apa anda pernah mendengar Batik Sragen? Ternyata Kabupaten Sragen juga mempunyai hasil kesenian batik, disalah satu kecamatan di kota Sragen ada banyak home industry Batik. Motifnya lumayan banyak dan tidak kalah bagusnya dengan motif-motif batik dari kota lain.
Jika anda minat dengan batik, kami sedia berbagai jenis batik Asli Sragen. Untuk informasi motif dan gambar batik bisa dicek di akun fb dan ig @fitria fatwiatul ilmi
#lovesbatik
#batiksragen
#batikasliindonesia
Kamis, 24 September 2015
LOVE THIS SONG "DEKAT DI HATI" BY RAN
Awal mula bisa suka dengan lagu ini gara-gara liat video pre wedding Kak Medina Kamil yang diposting di fanpage facebooknya. Video pre wedding nya unik, kak Medina yang sedang liputan acara petualangan di hutan dan calon suaminya berada di kota. Mereka terpisah jarak dan waktu. Ya sedikit berbau long distance gitu2 deh. Dalam videonya diiringi lagu milik Ran yang berjudul "Dekat Di Hati". Sebelumnya malah belum pernah denger lagu itu, hehe maklum jarang play musik. Waktu denger backsoundnya,,,hihi langsung suka deh.
Let's sing together !!!
"Dekat Di Hati" By Ran
Dering telefonku membuatku tersenyum di pagi hari
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri
Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
Dering telefonku membuatku tersenyum di pagi hari
Tawa candamu menghibur saatku sendiri
Tawa candamu menghibur saatku sendiri
Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun kau dekat di hati
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun kau dekat di hati
Jarak dan waktu takkan berarti
Karena kau akan selalu di hati
Bagai detak jantung yang kubawa kemanapun kupergi
Karena kau akan selalu di hati
Bagai detak jantung yang kubawa kemanapun kupergi
Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
dekat di hati
dekat di hati
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
dekat di hati
dekat di hati
Minggu, 04 Januari 2015
Minggu, 07 Desember 2014
Yuk Intip Wisata di Selo Boyolali!
Selamat Pagi! Siang! Malam gais!
(hehehe, nyoba bahasa gaul dikit, bolehlah).
Mari kita intip tempat wisata di
Boyolali yuuk. Kali ini gua mau share tentang keindahan Selo di lereng Gunung
Merapi-Merbabu.
Merapi-Merbabu tampak dari Lapangan Desa Gagaksipat Boyolali |
Boyolali adalah kabupaten di
wilayah eks-karisidenan Surakarta yang
terletak di wilayah Barat kota Surakarta. Kota Boyolali mungkin terkenal dengan
kota susu sapinya, atau wisata air Tlatar, pengging, atau oleh-oleh khas Pepaya
Boyolalinya. Boyolali ini memang special bagi gua, coz punya dataran tinggi.
Gua paling suka wilayah dataran tinggi, coz disitu pasti tempatnya hijau, udara
segar, dan suhunya nggak begitu panas. Hmmmm, rasanya tuuuh nggak bisa di
gambarkan dengan kata-kata. Wis pokok’e suka bingit dah. Hehe
Merapi tampak dari Selo, hasilnya pecah coz motret pake camera yg hanya 2 MP |
Ada beberapa kecamatan di
kabupaten Boyolali yang berada di dataran tinggi, salah satunya kecamatan Selo.
Kecamatan Selo ini tepat di lereng Gunung Merapi Gunung Merbabu. Dari pusat
kota Boyolali, kita ambil jalur ke barat, di pinggir jalanan kota kita pasti
bakalan nemu penunjuk arah Selo, ikutin aja jalur jalan aspal ke arah barat
sampai ketemu dengan kecamatan Cepogo. Kecamatan Cepogo ini juga sudah berada
di dataran tinggi. Dari pasar Cepogo ikuti aja jalan utama Cepogo-Selo. Jalur
yang akan kita temui disana jalanan yang menanjak dan menurun serta berliku.
Harap selalu hati-hati ya gais.
Selama perjalanan kita disajikan
pemandangan yang sedap abis. Hijaunya pegunungan, perkebunan masyarakat,
tingginya puncak Merapi dan Merbabu. Nah setelah tiba di wilayah kecamatan
Selo, bagi kita yang punya hobby hiking atau mendaki, kita bisa lewat jalur
Selo ini untuk naik ke puncak Gunung Merapi atau Merbabu. Gua sendiri belum
pernah mendaki, tapi pengin bingit, so gua belum bisa cerita apa-apa mengenai
jalur menuju puncaknya. Berharap suatu saat gua bisa kesana, nggak hanya sampai
lereng gunungnya, tapi semoga bisa sampai puncaknya, aamiin. (ikut doain gua
yaaaah).
Merbabu, It's amazing |
Nah, di Selo ini ada obyek wisata
baru, berupa jembatan yang menghubungkan pedesaan dengan jalan utama Selo yang
terpisah dengan kali yang sangat panjang, kemungkinan ini sungai dari aliran
gunung Merapi. Sebenarnya ini adalah fasilitas yang dibangun pemerintah untuk
mempermudah jalur transportasi masyarakat setempat, eh karena itu satu-satunya
jembatan yang dibangun dengan konsep cakep malah mengundang para wisatawan
lokal ataupun luar kota untuk sekedar foto-foto narsis disana.
Seperti di pegunungan Eropa yaaa, Selo memang kece |
Jembatan Selo ini tersusun dari
besi yang disusun dengan sedemikian rupa hingga terbentuk jembatan yang kokoh
dan aman. Yang menarik dari jembatan ini adalah terletak di tengah-tengah
lereng gunung Merapi dan Merbabu. Jadi di sebelah Selatan dari jembatan kita
bisa dapat view puncak gunung Merapi dan di sebelah utara kita bakal dapat view
indahnya gunung Merbabu. Wislah pokok’e kalau kita foto disana berasa di
pegunungan di negara-negara Eropa gitu dah. Kalo kagak percaya bisa samperin
sendiri deh. Hehehe
Tetap hati-hati ya gais pas foto2 disini, coz ini memang dipakai buat lalu lintas masyarakat sekitar |
Nah, di atas adalah sedikit
cerita gua tentang wisata di Boyolali, sapa tau kalau pas lewat boyolali bisa
mampir ke Selo ya. Eh, tapi denger2 jembatan ini udah ditutup buat wisata gitu. Walaupun begitu, Selo-Merapi-Merbabu memang kece bingit deh. Semoga bisa bermafaat buat kalian semua gais. Hehe
Jumat, 05 Desember 2014
Suroloyo, We’re Coming !
Let's Mbolang to Suroloyo
Tim mbolang ciyee ciyee |
Ayo dolan konco-konco (Mari liburan teman-teman) biar
jiwa dan raga kita sehat dan segar lagi. Jiwa dan raga kita sejatinya
membutuhkan refreshing yang akan memberikan efek kebahagiaan, kegembiraan, kesenangan, kenyamanan,
kedamaian, dll dalam hati dan pikiran kita.
Now, I will try to share about my trip with my friends
(Nopi, mbak Epi, and Landung hehe itu nama beken mereka). Munculnya ide untuk
melakukan perjalanan menuju Puncak Suroloyo Kulonprogo itu dari si Landung (tanya kenapa
namanya Landung? Hehe Coz He’s very tall, yach Landung means tall), kita ini
berteman sejak dipertemukan di satu tempat kerjaan, kerjaan yang bersistem
shift, awal-awal sering banget bisa ngumpul2, jalan,
nongkrong and makan bareng,
nggak hanya Nopi, Mbak Epi, Landung, dan gua sendiri, tetapi masih ada lagi, ada Mr.K, Mr.S,
Deedee (dibaca Didi). Kita ber-7 sejak beberapa bulan ini selalu dalam shift
kerja yang berbeda, membuat kita jarang main bareng.
So, karena hari Minggu 23/11/2014 kita dapat jatah
libur bareng, kita manfaatin untuk liburan bareng. Unfortunately,
kita cuma berangkat ber-4 (gua, Nopi, Mbak Epi, and Landung). Coz, Mr.K, Mr.S
and Deedee nggak pas waktunya libur, mereka tetap masuk kerja di hari Minggu.
Walaupun Cuma ber’4 kita tetap lanjutkan rencana liburan. Kenalan dulu yaah,
...
Dari kiri: Landung, Gua, Nopi, and Mbak Epi |
Kita sepakat untuk nentuin meeting spot di Kartasura Sukoharjo, dekat dengan tempat kerja kita ber’4. Sebelumnya kita juga udah nge-googling tentang wisata puncak Suroloyo, jarak tempuh berdasarkan google map dari Kartasura-Suroloyo Kulonprogo kira-kira 89,7 km jika tanpa macet bisa ditempuh dalam 1 jam 50 menit disesuaikan dengan speed gua 60 km/jam. Oke, pukul 10.30an kita mulai cabut dari Kartasura menuju perjalanan arah Klaten-Yogyakarta-Kulonprogo. Gua bawa motor matic boncengin si Nopi, si Landung (hahah cowok sendiri dalam trip ini) boncengin mbak Epi pake motor Mega P**. Haha, dalam tim mbolang ini secara fisik gua yang paling kecil, boncengin temen, habis jaga shift malam, belum tidur, motoran paling jauh yang pernah gua alami (selama perjalanan dalam hati gua tak berhenti menyemangati diri gua sendiri untuk seteronggggg alias strong), touring pake rok jeans (bukannya nggak tau nempatin fashion liburan, tapi karena gua emang suka nge-rock alias pake rok). Wooowwww, this is mbolang yang paling amazing and awesome deh.
Mantap! AD berkelana di zona AB cihuiyyy |
Jalanan antar kota Solo-Klaten-Yogyakarta hari itu lumayan ramai lancar. Mungkin mereka juga sedang melakukan perjalanan liburan antar kota. Lampu merah satu persatu kita lewati, gua selalu dalam barisan belakang si Landung, gua kagak berani nekat ngebut, speed gua maximal 70-80 km/jam dan gua selalu setia di speed 60 km/jam (hahaha, motor kura-kura). Sedangkan bagi si Landung speed segitu nggak ada apa-apanya, mungkin kalo dia lagi motoran sendiri speednya bisa 100-120 km/jam kali. Mungkin karena kali ni jalan ama cewek2 so, dia ngerti batas kemampuan speed cewek. Hadeh, gua sering tertinggal di lampu merah. Si Landung ma mbak Epi suka gemes kalo liat gua and Nopi tertinggal di lampu merah. Mereka selalu melambatkan geraknya dan terkadang menunggu kami sebelum lampu merah selanjutnya.
Di tengah perjalanan selepas lewati candi Prambanan Klaten, kita berhenti sejenak di jalur lambat atau sering dipakai rest area, nge-es cendol dulu aah...biar tenggorokan anyep (dingin) lagi hehe. Bagi kalian yang mungkin sedang melakukan trip dan lewat Klaten, so don’t forget to mampir di es cendol pinggir jalan ini, gua lupa namanya tapi yang jelas inih es lumayan ramai bingits and tentunya rasanya yahuuuud. Setelah 10-15 menit istirahat sambil nikmatin segernya es cendol, kita lanjutin perjalanan dan meluncur lagi di jam 11.45an.
Kota Yogyakarta telah terlampaui, masih semangat, belum ngantuk, tapi nih pinggang mulai pegal. Selama boncengin si Nopi, gua selalu ngecek konsentrasinya, gua takut kalau dia ngantuk atau mungkin bosan dengan perjalanannya. Gua sama sekali nggak minta digantiin Nopi untuk gantian boncengin gua, coz gua tau kalo Nopi memang nggak terbiasa pake motor matic. Dari awal rencana liburan pun gua udah janji mau bencengin dia, biar dia mau ikut gabung liburan bareng. Dari kota Yogyakarta kita menuju ke wilayah Kec.Godean Yogyakarta, ini jalur menuju ke wilayah Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh Kulonprogo dimana puncak Suroloyo tersebut berada. Dari Kec. Godean menuju ke arah Kulonprogo struktur jalanannya lumayan masih dalam kondisi yang baik sehingga memperlancar perjalanan kita.
Ini jalan saat kita kebablasan |
Kita ber’4 ini
sebetulnya belum ada yang tau pasti letak puncak Suroloyo, kita hanya merujuk
pada tanda (plang) penunjuk arah yang ada di setiap jalur sebelum persimpangan.
Nah, kami sampai di persimpangan arah Suroloyo dan Wates, tepatnya perempatan
yang terdapat lampu merahnya. Di situ kita ber-4 sudah melihat bisa kokohnya
bukit-bukit yang menjulang dan berjejeran di depan kita. Nah dari situ lah,
kita sempat salah jalan seharusnya belok kanan, kita malah belok kiri.
Terlanjur terpesona, dan keinginan kuat kepingin cepat tiba di TKP Suroloyo, kami nggak sempat tanya-tanya ke penduduk sekitar situ. Kita memang sudah memasuki area pegunungan atau bukit, eh ternyata salah. Ini nih serunya touring in the new place for us, tersesat dikit wajarlah. Kita berhenti sejenak dan bertanya ke pedagang bakso arah ke Suroloyo. Mas tukang bakso pun mengarahkan kami untuk kembali ke persimpangan lampu merah tadi, dan lanjut belok kiri, dari situ ikuti aja jalan aspal raya. Akhirnya kita pun mengikuti instruksi mas Tukang bakso tadi (thanks for mas-e hehe).
Sekitar pukul 13.00an
dan insyaalloh kita sudah di jalur yang benar (hehe jalan yang benar?). Kita
pun berhenti untuk istirahat dan sholat dzuhur di masjid. Sekitar 30 menit kami
berada di masjid tersebut dan kembali meluncur ke tujuan utama. Pemandangan
indah di kanan kiri menemani perjalanan kami. Awal-awal memang masih banyak
rumah penduduk, masih banyak penduduk yang beraktivitas di luar rumah, dan
berlalu lalang di jalan. Tapi makin lama maki sepi, jarak rumah penduduk
semakin jauh-jauh.
Dan bensin gua mulai menipis, gua mampir beli bensin eceran di pinggir jalan (ini pertama kali beli bensin eceran setelah premium naik hehe). Maklum udah masuk pedesaan kagak bakal nemu SPBU, makanya gua isi eceran dari pada entar bisa naik tapi kagak bisa turun gara-gara bensin abis. Semangat-semangatnya kita melanjutkan perjalanan, eh ternyata perut belum bisa diajak kompromi, mulai lapar haus, akhirnya kita mulai hunting warung atau toko yang menjual minuman atau sekedar camilan. Agak sulit juga, akhirnya nemu minimarket, kami bersyukur, dan langsung beli minum serta camilan buat bekal kita makan di puncak nanti. Kita sempet ditanya oleh karyawan minimarket, “mau ke Suroloyo ya mbak?”. Kita jawab, “iya.” Kita pun sambil bertanya arah menuju kesana, kita dapat info perjalanan kami masih lumayan sekitar 7 km lagi. Ok, kita melaju lagi dan melihat plang penunjuk arah Suroloyo sekitar 13-14 km lagi, omigod, teryata...kapan sampai pucuk pucuk pucuk, eh puncaknya ding...
Hmm, jalanan makin sulit, jalan nggak begitu lebar, pinggirnya langsung berhadapan dengan jurang, naik dan turunnya woooow, lebih sulit daripada jalur ke Selo Boyolali, atau jalur Solo-Tawangmangu. Gua ama Nopi tak henti-hentinya berdoa, biar pas nanjak kagak mlorot ke bawah lagi atau pas turun bisa mengendalikan motor dengan baik. Mendung yang mulai muncul makin membuat kita khawatir. Landung dan mbak Epi mengkhawatirkan gua ama Nopi, masih mau lanjut atau nggak, dilihat jalan makin sulit, tapi gua ama Nopi dengan berani menjawab, hayuuuuks lanjut aja, coz udah sejauh ini tapi kok mau pulang sebelum sampai puncak Suroloyo.
Akhirnya dengan perjuangan yang hebat, kita pun tiba di pintu gerbang atau loket wisata gardu pandang puncak Suroloyo. Alhamdulillah, kita bisa bernafas lega dan kita bersyukur tiba juga akhirnya. Kita membanyar terlebih dahulu kemudian masuk wilayah wisata dan memarkirkan motor kami. Kedatangan kami disambut dengan adanya patung Semar, Gareng, Petruk dkk, asyik buat background foto. Menurut beberapa sumber puncak Suroloyo ini adalah puncak tertinggi di area pegunungan Menoreh. Jika cuaca cerah kita bisa melihat 4 puncak gunung yang mengelilingi Suroloyo ini, yaitu Merbabu, Merapi, Sindoro dan Sumbing, plus kita bisa melihat ke-eksotisan candi Borobudur dari ketinggian 1.019 mdpl. Pokoknya keren abis dah. But, unfortunately kita terlambat, coz kabut mulai turun dan menghalangi pandangan kita untuk melihat keindahan puncak-puncak gunung dan Borobudur. Tapi hal itu tidak mengurangi ke-happy-an kita untuk tetap melanjutkan menikmati keindahan alam disana.
Lumayan banyak pengunjung tempat wisata puncak Suroloyo ini, beberapa couple ciye-ciye, dan rombongan cowok-cewek tipe traveller gitu. Gua suka usilin motret couple ciye-ciye yang lagi pacaran. Hahaha...
Kabut mulai tebal,
bikin deg-deg-an juga, kita memutuskan untuk turun, sekitar pukul 15.00an kita
cabut dari parkiran puncak Suroloyo. Setelah menuruni lika-liku jalan yang
menurun, kita hampir sampai jalan utama (jalan raya) kecamatan Samigaluh,
istirahat sebentar di Masjid dan sholat ashar dari pukul 15.30-16.30an. Lanjut
perjalanan lagi takut hari makin gelap. Sekitar pukul 17.30an kita sudah sampai
di kecamatan Godean, hampir magrib, alhmadulillah paling tidak sudah sampai di
perkotaan makin dekat dengan Jogja lagi. Kita putuskan untuk istirahat, makan,
sholat magrib. Ada warung makan yang lumayan murah, paketan menunya hehe, enak
lazzissss deh.
Nasinya dikit doank, masih laper :( |
Lanjut magrib dan
persipan lanjut perjalanan menuju Solo pukul 19.00an, perkiraan sampai Solo jam
21.00an lah. Sebelum lanjut, ni ada jepretan usil gua, mbak Epi and Nopi. Kita
ngerjain si Landung, siapa suruh tidur nyenyak gitu saat kita udah siap
berangkat ngelanjutin trip kita. Tapi maap, fotonya kagak gua tongolin, kalau gua pampang disini bisa ditonyor entar.
Akhirnya, kita pun tak
bisa menghindari turunnya hujan, kita baru separo perjalanan pulang, tetesan
air ujan mulai membasahi pipi (haahaa kayak lirik lagu ya). Akhirnya pake
mantol juga, aslinya cewek itu agak tensin kalo pake mantol ato jas ujan saat
perjalanan, bikin risih, repot, and kadang merusak pemandangan bagi yang
melihatnya (maybe). Hahaha tetapi demi kesehatan, besok harinya juga masih
kerja, jangan sampai masuk angin karena ujan-ujanan akhirnya kita pake tuh
mantol sampai di Kartosuro. Alhamdulillah pukul 21.00 kita udah sampai di
Kartasuro kita berpisah setelah ambil motor yang kita titipin di tempat kerja
kita tadi pagi. See you guys...that was great trip, thanks for our togetherness.
^_^
Haduuuh, critanya
panjang kali lebar, jadinya luas banget, sampai ngelantur kemana2. Maap ya. Tapi,
intinya liburan itu, baik touring, refreshing atau apalah namanya, akan membuat
kita akan jadi lebih fresh, happy, cozy, and relax. See you in other trip yaaaahhh...
Eh, cepet-cepet jepretin, keburu ada motor lewat, action seru, tapi was-was juga, hehe |
Cool Style |
Nggaya sithik lah, hehe |
Minggu, 16 November 2014
Senja...I love it ^_^
Taaraaaraaam....
Hi, meet again with me...now, I wanna share about my "senja" experience (5/11/2014). Jalan-jalan sore, baik untuk sekedar sightseeing ato olahraga sore ternyata menyenangkan lho. Manfaatnya juga lumayan bagus, misalnya nih bisa merefresh otak n tubuh kita yang setelah capek bekerja ato beraktivitas, selain itu juga bisa mengembalikan mood yang kurang bagus jadi lebih cetar cemerlang setelah melihat suasana sore ato senja (hehe ala-ala syahrini dikit gapapa kan?).
Nah, Rabu sore (5/11/2014) sekitar pukul 16.30 Wib, gua ma kakak gua memang sengaja mau jogging sore. Awal tujuan jogging karena gua mau mempersiapkan fisik gua buat mendaki gunung (baru rencana mendaki gunung, blm tau jadi ato tidaknya). Gua emg suka dengan olahraga ato hobi pendakian gunung (masih newbie ding) dulu pernah ke Mt.Merapi tapi belum nyampe puncaknya. Saking semangatnya mau mendaki gunung, gua tekadkan diri untuk jogging tiap sore hari.
Ada cerita lucu dibalik hari pertama gua jogging, sepatu yang gua pake dari rumah sih masih keliatan oke-oke aja. Eh ternyata dan ternyata...pas baru gua pake lari dan belum dapet separuh dari lapangan (area luas yang baru dibangun untuk gelanggang olahraga dekat Bandara Adi Soemarmo Boyolali) solnya udah mangap-mangap aja, sedih gua. Kakak gua mah udah dapet berapa kali putaran, gua 1 kali putaran aja belum dapet coz gua joggingnya sambil jalan hahaha (namanya bukan jogging donk). Gua udah nggak mood nich buat jogging, akhirnya sambil nunggu kakak gua lari mengitarii lapangan gua manfaatin suasana sore yang indah saat itu. Gua ambil HP dan mulai bereksperimen dengan camera HP. Yupz gua cari angle buat pemotretan yang caem dan mulai capture-capture deh.....beberapa foto yang ada disini itu yang sempet gua abadiin dari camera HP. Lumayan keren lah buat photographer amatiraan kayak gua nih...
Hadddeeeuh,..ceritanya masih carut marut yaaach...gakpapa deh yang terpenting bisa menginspirasi buat kita semua. Oya, kalo kalian pas di Solo atau Boyolali, don't miss it to enjoy sunset in Adi Soemarmo Airport. Udah dulu yaaa...gua mau searching2 inspiration yang lain, next gua share-in lagi. Bye... ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)